AHY Lulus Program Doktor Unair dengan Predikat Cumlaude

Surabaya, Pafi Indonesia — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinyatakan lulus dengan predikat cumlaude dalam Ujian Doktor Terbuka pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga ( Unair) Surabaya, Senin (7/10).
Pantauan AHY didampingi oleh istri, Annisa Pohan, ayah, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemudian adik, Edhie Baskoro, Aliya Rajasa, pihak keluarga AHY lainnya. Ada juga Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair sekaligus calon gubernur Khofifah Indar Parawansa dan calon wakil gubernur Emil Elestianto Dardak.

Dalam sidang terbuka itu, AHY menyampaikan disertasinya yang bertajuk ‘Orkestrasi Kepemimpinan Transformasional dan Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045’, di hadapan Pimpinan Sidang, para penyanggah, tamu kehormatan, undangan akademik, serta undangan lainnya.

AHY mengatakan, disertasi tersebut ia angkat untuk mempersiapkan cita-cita bangsa Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas 2045 melalui kepemimpinan yang transformasional serta orkestrasi sumber daya manusia yang unggul sesuai dengan kebutuhan masa depan bangsa Indonesia.

“Latar belakang pemikiran disertasi ini diawali dari fakta; negara kita kaya akan sumber daya alam. Secara kuantitas, sumber daya manusianya juga berlimpah,” kata AHY dalam orasi ilmiahnya.

AHY melanjutkan, Indonesia akan memperoleh bonus demografi pada tahun 2039. Namun, bonus demografi itu akan menjadi bencana, tanpa bonus kompetensi.

Faktanya, kata AHY, para pemimpin kita telah berupaya untuk menghadirkan sejumlah kebijakan dan langkah transformasional untuk kemajuan ekonomi.

“Namun, tantangan lain muncul terkait kondisi demokrasi dan sistem politik kita saat ini, apakah demokrasi kita menjadi pendorong bagi transformasi ekonomi? Atau sebaliknya, demokrasi yang vibran ini justru bisa menjadi penghambat bagi transformasi ekonomi?,” ucapnya.

Dalam disertasi dan penelitiannya ini, AHY menyimpulkan beberapa hal, pertama faktor kunci transformasi ekonomi pada kepemimpinan yang efektif, kapasitas SDM,
serta tata kelola yang kuat, yang mendukung inovasi dan daya saing bangsa.

“Visi Indonesia Emas 2045 tidak akan terwujud begitu saja. Perlu kerja keras bersama yang luar biasa. Kuncinya adalah hadirnya pemimpin transformasional, yang mampu menyelenggarakan orkestrasi SDM bangsa,” kata dia.

Untuk itu, kata AHY, diperlukan sinergi dan kolaborasi lintas sektor dan juga antar pemimpin di semua tingkatan. Kebersamaan dan sejarawan adalah hal yang mutlak.

“Karena, politisi yang jauh dari ilmuwan, bisa salah dalam mengambil kebijakan. Sedangkan akademisi yang jauh dari politisi, bisa terjebak dalam angan-angan,” tutupnya.

Sementara itu, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih yang bertindak sebagai pimpinan sidang terbuka, menyatakan disertasi AHY diterima dan Ketua Umum Demokrat lulus dengan prediketa cum laude.

“Memperhatikan peraturan dan otoritas yang ada pada Sekolah Pascasarjana Unair, maka dengan ini pimpinan sidang memutuskan bahwa disertasi prompvendus diterima. Dengan demikian saudara Agus Harimurti Yudhoyono telah menyelesaikan pendidikan doktor dalam program studi pengembangan SDM serta dinyatakan lulus dalam masa studi 3 tahun 1 bulan 3 hari , dengan predikat cumlaude,” kata Nasih.

Nasih mengatakan, predikat itu diberikan kepada AHY setelah mengadakan rapat yudisium ujian doktor terbuka dan mempertimbangkan,
prestasi pertama yang telah dicapai AHY selama pendidikan, ketekunan, kesungguhan dalam melakukan penelitian.

Kemudian, ketelitian dan ketekunan dalam mempelajari kepustakaan. Lalu kemampuan prompvendus dalam menarik kesimpulan yang bermanfaat,
serta etika dan keberadaan prompvendus selama menempuh pendidikan dan menjadi mahasiswa program doktor asal Unair.

“Serta yang tidak kalah pentingnya, kerja keras semangat dari saudara prompvendus dalam menyelesaikan pendidikannya. Demikian juga dengan kredibilitas ilmiah, dan kegunaan serta kontribusi yang berharga dari disertasi prompvendus untuk ilmu pengetahuan,” ujarnya.

“Di samping itu juga memperhatikan penilaian yang dilakukan oleh panitia ujian doktor tertutup tanggal 12 September 2024,
yang diketahui oleh Prof Dr Rudi Purwono,” tambahnya.