Penerbangan Ditunda 7 Kali, Penumpang Ini Takut Dipecat Kantornya

Jakarta, Pafi Indonesia — Seorang warga Inggris bernama Rahul Majji khawatir dia berpotensi kehilangan pekerjaannya setelah penerbangan dia dengan maskapai Ryanair dari Albania ke Edinburgh, Skotlandia mengalami tertunda sebanyak tujuh kali.
Pria berusia 27 tahun melakukan perjalanan ke Tirana, Albania, untuk liburan, tetapi perjalanannya dengan cepat berubah menjadi mimpi buruk setelah penerbangan pulangnya ditunda.

Akibat tertundanya itu, turis tersebut mengaku gajinya dipotong sebesar 350 pound sterling atau sekitar Rp7,2 juta oleh perusahaan tempat dia bekerja. Meskipun atasannya memahami keadaan itu, Rahul khawatir jika dia tidak segera kembali, dia bisa kehilangan pekerjaannya di sektor perhotelan.

Jika penerbangannya tidak ditunda, dia mengaku seharusnya sudah bekerja pada hari Jumat dan Sabtu. Dia merasa tidak enak hati, karena rekan kerja sangat membutuhnya, terutama ketika weekend saat tamu hotel membludak.

“Saya takut kehilangan pekerjaan karena akhir pekan adalah waktu tersulit untuk mencari pekerjaan di bidang perhotelan. Saya seorang manajer shift, jadi mereka membutuhkan saya di sana. Ini akan menjadi mimpi buruk bagi rekan kerja saya,” tutur Rahul.

Dia menuturkan selama liburan dia bersenang-senang, tetapi kemudian berubah menjadi mimpi buruk karena tertundanya tujuh kali dalam penerbangan pulang. Terlebih lagi tidak ada komunikasi nyata dari maskapai selain penundaan tertunda.

“Ryanair tidak punya harapan. Mereka bahkan berani mengirimi saya pesan berisi penawaran dan diskon. Kami semua mengalami kesulitan, tetapi keadaan semakin buruk. Saya hanya berharap bisa pulang agar bisa bekerja,” ungkapnya.

Seorang juru bicara Ryanair angkat bicara mengenai apa yang terjadi ketika pesawat dengan rute Albania menuju Ediburgh ditunda. Dia menyebut pesawat itu perlu diperbaiki.

“Penerbangan dari Tirana ke Edinburgh (4 Oktober 2024) ini semalam karena masalah teknis dengan pesawat. Penumpang diberi tahu dan diberikan penginapan semalam, sementara teknisi memperbaiki pesawat, yang memakan waktu lebih lama dari yang diperkirakan semula sehingga penumpang menerima sejumlah perkiraan pembaruan waktu keberangkatan saat kami berusaha memberi tahu mereka,” jelas juru bicara Ryanair.

“Untuk meminimalkan gangguan bagi penumpang, kami mengatur pesawat pengganti dari Edinburgh untuk mengoperasikan penerbangan ini, yang berangkat keesokan harinya (5 Oktober) dengan 144 penumpang di dalamnya. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tertundanya teknis yang tidak dapat dihindari ini, ” tutup.